PERMAINAN TRADISIONAL SEPAK CANTING (KALENG)

SEPAK CANTING (KALENG) MELATIH KETERAMPILAN DAN KETANGKASAN

Assallamuallaikum sobatku SD Negeri 01 sugihwaras, kali ini kita akan mereiview permainan tradisional di tanah sumatera selatan yang hampir musnah, yang wajib diketahui untuk anak masa kini kalangan "milenial" saat ini khususnya anak-anak. Maka dari itu kita wajib memperkenalkan kembali permainan tradisional asli dari Indonesia.

Cepak canting merupakan permainan tradisional di kalangan anak-anak di daerah Kabupaten OKU (Ogan Komering Ulu). Permainan ini dilakukan oleh dari beberapa anak,satu anak yang menjadi penjaga dan lainnya sebagai pemain. Canting yang digunakan dalam permainan ini biasanya terbuat dari kaleng. Dalam permainan ini membutuhkan kesabaran, kecerdikan dan kecepatan.

Perlengkapan yang biasa dipakai untuk permainan ini cukup sederhana dan tidak memakai biaya. Alat dibuat dari kaleng susu bekas dengan diameter I 0 cm dan tingginya 15 m. Kaleng tersebut dilubangi, nantinya lubang tersebut dipakai untuk dimasuki batu-batu kecil/kerikil, yang gunanya apabila disepak akan kedengaran bunyi sehingga teman-teman yang sedang bersembunyi akan mengetahui bahwa kaleng tersebut ada yang menendang dan sebagai tanda bahwa kaleng tersebut berada di luar garis lingkaran/batas di mana kaleng tersebut diletakkan. 

Tahap-tahap permainan :

Semua peserta yang ikut bermain "Sepak Canting" berkumpul berembuk membicarakan syarat-syarat yang akan ditentukan atau lama permainan, apabila mereka sepakat barulah permainan dimulai dengan serempak "Sut", yang kalah harus menjaga canting.
Apabila mereka sudah selesai "Sut" dan diketahui siapa yang akan menjadi petugas giliran jaga siap siap untuk melakukan tendangan pertarna oleh salah seorang peserta. Dengan dimulainya tendangan pertama oleh salah seorang peserta, maka peserta lain secara serempak berlarian mencari tempat persembunyian. Diusanakan pada tendangan pertama canting tersebut agar ditendang sejauh mungkin. ini maksudnya untuk memberi kesempatan bagi yang lain untuk bersembunyi. Demikian pula si penjaga harus mengejar canting yang ditendang tadi untuk segera disimpan kembali di tempat yang sudah diberi tanda. Apabila sempat mengembalikannya sambil menerka yang sedang berlari dengan tepat, maka yang kena panggil akan jadi tawanan. 
Pada kesempatan Iain "Penjaga" bisa menawan seorang lagi, sehingga jumlah tawanan menjadi 2 orang. Suatu saat peserta lain mendapat kesempatan menendang canting maka Si tawanan tadi bebas dan berhak sembunyi kembali. lni berarti bahwa yang ditawan tertolong, kesempatan menjadi penjaga hilang. 


Bilamana Si penjaga sampai bisa menawan 3 orang, maka dia akan berseru dengan mengatakan kata-kata "Angin  " dan disambut dengan bersembunyi dengan kata-kata "Cup mutung ". Ini menandakan telah terjadi sesuatu yaitu penjaga telah mencapai target untuk bebas menjadi penjaga. Sekarang akan diganti dengan yang baru. Yang baru tadi akan ditentukan dalam "Sut'' di antara ketiga tawanan tersebut, yang kalah sut akan bertugas menjadi "Penjaga".
Ada kalanya si penjaga tidak diganti-ganti sampai pernainan itu selesai. Kadang-kadang ada yang sampai menangis. karena selama bennain ia terus-menerus menjadi penjaga. Bilamana ada peserta yang ingin ikut, dia harus "Sut" dulu dengan penjaga yang sedang bertugas. Ada kemungkinan yang baru menjadi penjaga karena kalah sut. 

Konsekwensi kalah menang : Di sini memang dibutuhkan kegesitan dari tiap peserta termasuk penjaga, karena apabila mereka lengah atau tidak semangat maka si penjaga akan terus-menerus bertugas sampai perrnainan selesai. Hal semacam inilah yang mereka selalu hindarkan, sehingga dengan demikian tiap peserta harus waspada dan mengatur taktik dan strategi masing-masing.  



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERMAINAN DAM DAMAN ZAMAN NOW